Bekerja dalam tim bisa jadi pengalaman yang menyenangkan – atau justru bikin frustrasi. Pernahkah Anda bertanya, kenapa ada tim yang selalu kompak mencapai target sementara tim lain ribut terus karena salah paham? Ternyata, tim yang efektif tidak terbentuk dalam semalam. Mereka membangun kebiasaan-kebiasaan kunci dalam cara bekerja sehari-hari. Di bawah ini, kita akan bahas tiga kebiasaan utama tim efektif – termasuk metode Radical Candor yang terkenal – yang bisa Anda coba terapkan agar tim Anda makin solid dan produktif.
1. Radical Candor (Blak-blakan dengan Kepedulian)
Kebiasaan pertama adalah menerapkan Radical Candor dalam komunikasi tim. Istilah ini dipopulerkan oleh Kim Scott dan intinya memberikan umpan balik secara jujur dan langsung, namun tetap dengan empati. Artinya, setiap anggota tim – terutama pemimpin – berani menyampaikan kritik atau saran secara blak-blakan demi kebaikan bersama, sambil menunjukkan bahwa kita benar-benar peduli pada orang yang diberi masukan.
Pendekatan terbuka semacam ini menghindarkan tim dari dua ekstrem: pujian kosong yang tidak membantu, atau kritik pedas yang menjatuhkan semangat. Dengan Radical Candor, feedback diberikan apa adanya tanpa basa-basi tapi juga tanpa bermaksud kasar. Hasilnya, tim bisa segera memperbaiki kesalahan dan belajar karena setiap orang tahu kekurangan mereka disampaikan untuk membangun, bukan menyerang.
2. Menciptakan Rasa Aman untuk Berpendapat
Kebiasaan kedua, tim efektif menciptakan suasana yang aman secara psikologis (psychological safety) bagi semua anggotanya. Maksudnya, setiap orang merasa bebas untuk berbicara, mengajukan pertanyaan, memberikan ide, bahkan melakukan kesalahan, tanpa takut dihukum atau dipermalukan.
Studi Google lewat Project Aristotle menemukan bahwa psychological safety merupakan faktor paling vital dalam tim berperforma tinggi – tim dengan tingkat rasa aman tinggi terbukti lebih kreatif, inovatif, dan cepat memecahkan masalah.
3. Menyatukan Tujuan dan Peran yang Jelas
Terakhir, tim yang efektif selalu membiasakan menyatukan tujuan dan memperjelas peran setiap anggota. Mereka memastikan semua orang paham betul mau dibawa ke mana arah kerja tim. Dengan visi atau target bersama yang jelas, tim memiliki kompas yang memandu keputusan dan prioritas sehari-hari.
Selain tujuan, pembagian peran yang jelas juga bagian dari kebiasaan ini. Setiap anggota tim tahu tanggung jawab masing-masing, sehingga kolaborasi lebih lancar dan tidak ada tugas yang terlewat atau tumpang-tindih.
Saatnya Menerapkan Kebiasaan Ini
Tiga kebiasaan di atas terdengar sederhana, tapi dampaknya luar biasa bagi kerja tim. Tentu, membangun kebiasaan tim efektif tidak terjadi dalam semalam – perlu komitmen dan latihan terus-menerus. Mulailah sedikit demi sedikit: biasakan memberi umpan balik jujur nan konstruktif, ciptakan lingkungan di mana semua orang berani berbicara, dan rutin selaraskan tujuan serta peran tim.
Perubahan kecil yang konsisten akan membuat kerja tim Anda semakin lancar, komunikatif, dan tepat sasaran. Jadi, jangan ragu menerapkan kebiasaan-kebiasaan ini. Dengan waktu dan ketelatenan, Anda bisa melihat tim Anda tumbuh menjadi tim yang efektif, kompak, dan berprestasi tinggi. Selamat mencoba!
Sumber:
- Scott, Kim. “How Leaders Can Get the Feedback They Need to Grow.” Harvard Business Review, Maret 2023.
- Gallo, Amy. “What Is Psychological Safety?” Harvard Business Review, Februari 2023.
- Bresman, Henrik & Edmondson, Amy C. “Research: To Excel, Diverse Teams Need Psychological Safety.” Harvard Business Review, Maret 2022.
- De Smet, Aaron, et al. “Go, Teams: When Teams Get Healthier, the Whole Organization Benefits.” McKinsey Quarterly, Oktober 2024.
Riset dibantu chatGPT