+62.31.598.1809 info@hcg.co.id

Sejak beberapa tahun ini PT HCG sudah mewujudkan kepeduliannya terhadap bidang MSDM. Video edukasi berikut dibuat tahun 2015.

Pernah penasaran kenapa gaji kita sering dihitung berdasarkan angka-angka yang terkesan “ajaib” seperti 25, 21, atau 173 hari? Ternyata, di balik angka-angka tersebut tersimpan sejarah panjang dan alasan logis yang membentuk sistem pengupahan di Indonesia. Yuk, kita bongkar bersama!

Ada empat judul yang bisa membantu anda memahami mengenai menghitung upah:

  1. Hitung Upah
  2. Asal usul 25 hari
  3. Asal usul 21 hari
  4. Asal usul 173 jam

“Pernah penasaran mengapa gaji kita sering dihitung berdasarkan 25 hari, 21 hari, atau 173 jam? Ternyata, ada sejarah dan alasan di balik perhitungan tersebut.

  • 25 hari: Angka ini sering dianggap sebagai representasi dari rata-rata hari kerja dalam sebulan. Namun, perlu diingat bahwa jumlah hari kerja efektif bisa berbeda-beda setiap bulan tergantung pada hari libur nasional dan cuti.
  • 21 hari: Angka ini lebih spesifik digunakan untuk menghitung upah lembur. Angka ini didasarkan pada asumsi bahwa setelah dikurangi hari libur dan cuti, rata-rata karyawan bekerja selama 21 hari dalam sebulan.
  • 173 jam: Angka ini didapatkan dari perhitungan 21 hari kerja x 8 jam kerja per hari. Namun, perlu diingat bahwa durasi kerja bisa berbeda-beda tergantung pada jenis pekerjaan dan peraturan perusahaan.

Konten ini bermanfaat untuk siapa?

  • Untuk semua pekerja: Memahami sistem pengupahan akan membantumu lebih bijak dalam mengatur keuangan dan menegosiasikan gaji.
  • Untuk pengusaha: Dengan memahami dasar-dasar perhitungan upah, Anda dapat membuat kebijakan penggajian yang adil dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
  • Untuk mahasiswa dan profesional muda: Pengetahuan ini akan sangat berguna saat memasuki dunia kerja dan membuat keputusan terkait karir..

Perlu diingat bahwa perhitungan upah ini bersifat umum dan dapat bervariasi tergantung pada kebijakan perusahaan, jenis pekerjaan, dan perjanjian kerja bersama. Faktor-faktor seperti lembur, tunjangan, dan insentif juga dapat mempengaruhi total penghasilan seorang karyawan.

Meskipun angka-angka seperti 25, 21, dan 173 sering digunakan sebagai patokan, penting untuk memahami bahwa perhitungan upah sebenarnya lebih kompleks dan melibatkan berbagai variabel.

 

 

 

Jangan lewatkan video edukasi menarik ini untuk menjawab semua pertanyaanmu tentang perhitungan gaji! Klik link di bio untuk menonton sekarang juga.

Demikian. Selamat menikmati dan semoga berguna.