CEO Survey yang dilakukan oleh PwC pada tahun 2020 melibatkan lebih dari 5.000 responden CEO di seluruh dunia, termasuk di wilayah Asia Pasifik. Hasil survei menunjukkan bahwa para CEO di Asia Pasifik memiliki pandangan yang relatif optimis terhadap masa depan bisnis mereka, meskipun juga mengalami kekhawatiran terkait dengan kondisi ekonomi global dan faktor internal bisnis.
Salah satu temuan menarik dari survei PwC adalah perbedaan signifikan dalam tingkat optimisme antara CEO di negara-negara dengan ekonomi yang lebih mapan dan negara-negara berkembang di Asia Pasifik. CEO di negara-negara seperti Singapura dan Jepang cenderung lebih optimis dibandingkan dengan CEO di negara-negara seperti Vietnam dan Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesiapan digital dan kemampuan adaptasi terhadap perubahan menjadi faktor penentu dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi.
Lebih dari 50% responden CEO di Asia Pasifik menyatakan optimisme mereka terhadap pertumbuhan bisnis di masa depan, dibandingkan dengan rata-rata global sebesar 38%. Namun, responden juga mengalami kekhawatiran terhadap beberapa tantangan, seperti ketidakpastian ekonomi global (47%), kekurangan keterampilan dan talenta (43%), dan perubahan regulasi dan kebijakan pemerintah (41%).
Dalam hal teknologi digital, hampir 80% responden di Asia Pasifik menyatakan bahwa teknologi digital akan menjadi faktor penting dalam pertumbuhan bisnis di masa depan, dibandingkan dengan rata-rata global sebesar 68%. Responden juga menganggap transformasi digital sebagai prioritas utama untuk meningkatkan efisiensi bisnis dan meningkatkan pengalaman pelanggan.
Namun, pandemi COVID-19 juga mempengaruhi pandangan para CEO di Asia Pasifik. Hampir 80% responden menyatakan bahwa pandemi telah berdampak signifikan pada bisnis mereka, dengan 44% mengalami penurunan pendapatan dan 39% mengalami penurunan profitabilitas. Oleh karena itu, sebagian besar CEO di Asia Pasifik mengambil tindakan untuk mengurangi biaya dan meningkatkan fleksibilitas bisnis mereka.
Secara keseluruhan, CEO Survey menunjukkan bahwa para CEO di Asia Pasifik memiliki pandangan yang optimis terhadap masa depan bisnis mereka, namun mereka juga menyadari adanya tantangan dan risiko yang perlu ditangani dengan bijak, terutama dalam menghadapi dampak pandemi COVID-19 dan perubahan kondisi bisnis global.
How much disruption? Deloitte Global Outsourcing Survey 2020
Riset yang dilakukan oleh Deloitte pada tahun 2020 berjudul “Global Outsourcing Survey: How Much Disruption Can the Market Take?” menunjukkan bahwa praktik outsourcing semakin populer dan menjadi lebih penting bagi organisasi untuk meningkatkan efisiensi, dan mencapai tujuan bisnis mereka. Dalam survei global yang dilakukan oleh Deloitte, ditemukan bahwa 70% responden memandang outsourcing sebagai cara untuk meningkatkan efisiensi dan 57% responden menyatakan bahwa mereka menggunakan outsourcing untuk mengurangi biaya operasional.
“What drives the clients’ decisions is cost reduction. If there is no positive cost case, it will not happen. It is always about cost.” Partner, Law firm, EMEA
Pesan penting bagi perusahaan outsourcing adalah pentingnya memperhatikan perubahan tren di pasar dan meningkatkan kualitas layanan yang diberikan. Perusahaan outsourcing harus memastikan bahwa tim karyawan memiliki keahlian dan pengalaman yang tepat, dan memberikan solusi dan layanan yang inovatif dan berkelanjutan.
“Outsourcing as a concept is changing from make it run to make change happen.” Country Lead, Large IT outsourcing service provider
Pesan penting bagi pengguna outsourcing adalah bahwa pemilihan mitra outsourcing yang tepat sangat penting untuk memastikan keberhasilan praktik outsourcing. Selain itu, perusahaan harus memastikan adanya komunikasi yang terbuka dan jelas dengan mitra outsourcing, menetapkan key performance indicators (KPI) yang jelas, dan memastikan kesesuaian antara tujuan bisnis dan layanan yang diberikan oleh perusahaan outsourcing.
Riset ini menarik karena menunjukkan pentingnya praktik outsourcing dalam meningkatkan efisiensi dan mempercepat transformasi digital organisasi. Selain itu, riset ini juga memberikan wawasan tentang tren pasar dan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan outsourcing dan pengguna outsourcing, sehingga dapat membantu perusahaan dan organisasi dalam mengambil keputusan yang lebih baik terkait praktik outsourcing.
“We should have spent more time in getting people (our employees) ready for the change.” CIO, Large US manufacturing company
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Deloitte, tren pasar dan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan outsourcing dan pengguna outsourcing adalah sebagai berikut:
Tren pasar: praktik outsourcing semakin populer dan menjadi lebih penting bagi organisasi untuk mempercepat transformasi digital, meningkatkan efisiensi, dan mencapai tujuan bisnis mereka.
Tantangan: perusahaan outsourcing perlu memperhatikan perubahan tren di pasar dan meningkatkan kualitas layanan yang diberikan. Selain itu, pengguna outsourcing harus memperhatikan pemilihan mitra outsourcing yang tepat dan memastikan adanya komunikasi yang terbuka dan jelas dengan mitra outsourcing.
Pelaksanaan outsourcing yang tepat: dalam mengambil keputusan terkait pelaksanaan outsourcing, perlu mempertimbangkan beberapa hal seperti memilih mitra outsourcing yang tepat, menetapkan key performance indicators (KPI) yang jelas, dan memastikan adanya komunikasi yang terbuka dan jelas dengan mitra outsourcing.
Tujuan lain yang penting: Tujuan lain yang penting dalam praktik outsourcing adalah meningkatkan efisiensi dan fokus pada kegiatan inti bisnis, mengurangi biaya operasional, meningkatkan kualitas layanan, dan mengakses keahlian yang lebih luas.
Dalam mengambil keputusan terkait pelaksanaan outsourcing, perlu mempertimbangkan secara cermat apakah praktik outsourcing sesuai dengan tujuan bisnis organisasi dan apakah mitra outsourcing yang dipilih memenuhi kebutuhan organisasi. Selain itu, perlu memastikan adanya komunikasi yang terbuka dan jelas dengan mitra outsourcing serta menetapkan KPI yang jelas untuk memastikan bahwa praktik outsourcing memberikan manfaat yang diharapkan.
Pada prakteknya di PT Human Capital Global (HCG), selalu ada KPI atau SLA (service level agreement) yang disepakati dan dilaksanakan bersama. Bersama dengan klien kami (pengguna outsourcing) selalu dilakukan evaluasi berkala. Tujuannya adalah perbaikan. Perbaikan ini wajib hukumnya bagi PT HCG, karena motivasi kami menjadi mitra bisnis (business partner).
Satu hal yang juga sangat penting adalah kepatuhan atau compliance. Pastikan perusahaan outsourcing yang bekerja sama patuh pada peraturan yang berlaku. Ada banyak cara mengukur kepatuhan, seperti: bukti lapor ke Dinas terkait, random check slip gaji, random check interview ke karyawan outsourcing, dan beberapa cara lain. Tujuannya membuktikan kepatuhan terlaksana.
“Clients don’t need classic vendor management. They want vendor management that can understand technology, understand the start-up ecosystem, help find solutions for the business, and manage internal stakeholders.” Senior Vice President, Large IT outsourcing service provider
Apakah outsourcing Anda
Sudah berperan sebagai mitra bisnis?
Sudah melaksanakan kepatuhan atau compliance?
Berkomunikasi terbuka terutama tentang pengelolaan tenaga kerja?
Selalu meningkatkan kualitas layanannya?
Tertarik ingin mengetahui lebih banyak mengenai apa yang kami kerjakan? Silakan menghubungi kami di nomor yang tertera di halaman utama.
Kampanye positif untuk mengimbangi suasana negatif akibat pandemi.
Sebagai sebuah perusahaan jasa, PT Human Capital Global, HCG (baca:hasege) menyadari akan kebutuhan komunikasi brand terhadap pasar yang menjadi tempat dan tujuan usaha HCG. Namun pasar yang dihadapi memiliki natur komunikasi yang unik sehingga membuat HCG terdorong untuk mencari bentuk komunikasi yang dapat menjadi jembatan antara mereka dengan HCG. Cara efektif dan efisien adalah dengan menggunakan media sosial sebagai kapal untuk mengarungi derasnya arus informasi yang berjejalan untuk mencapai sasarannya.
Komunikasi yang akan dibawakan HCG melalu media sosial haruslah memiliki satu jangkar untuk menyatukan segala bentuk komunikasi yang dibangun. Menggunakan tokoh atau endorser bukanlah sebuah langkah bijak, karena akan membuang sumber daya dan ketergantungan akan seseorang yang merupakan pihak eksternal dari HCG. Untuk itu dibuatlah sebuah maskot, yaitu bentukan visual yang merepresentasikan logo HCG menjadi sebuah pribadi yang sesuai dengan kultur kerja HCG.
Penjelasan Maskot HCG (baca: hasege).
Bentuk maskot HCG ini sengaja dibuat sedemikian rupa agar dapat berjalan pada setiap suasana dan siap beradaptasi untuk segala bentuk komunikasi yang diinginkan HCG dalam menjangkau masyarakat. Namun yang terpenting maskot HCG ini diupayakan untuk menjadi ramah pada setiap usia yang ditemui. Bentuk maskot yang fleksibel ini juga mengambarkan fleksibilitas HCG dalam berbisnis, meskipun masih dalam batas-batas legal dan seturut undang-undang.
Jangan kuatir untuk tidak bertemu dengan maskot HCG dalam setiap komunikasi visual yang dikeluarkan oleh HCG. Sang maskot akan selalu menyapa siapa saja yang memiliki hubungan dengan HCG dalam lingkup sosial media.
Pada masa pandemik korona, seluruh kegiatan pembelajaran di sekolah-sekolah diliburkan selama beberapa minggu. Selama masa belajar di rumah ini, HCG (baca: ha se ge) turut juga menyumbang aktivitas bagi anak-anak untuk mereka dapat mengenal kemampuan dasar dalam hidup bersosial seperti sopan santun, antre, minta maaf dan berterima kasih.
Lembar petualangan ini menyasar pada anak-anak usia prasekolah sampai usia delapan tahun. Pada rentang usia ini kami berharap adanya perubahan sikap mendasar pada anak-anak setelah berpetualang bersama lembar petualangan ini, yang tentunya disertai oleh ayah maupun ibu di rumah.
Cara menggunakan lembar petualangan ini:
Download berkas pdf yang dibagikan pada website HCG.
Cetaklah berkas tersebut dengan ukuran kertas A4 format warna hitam-putih.
Siapkan Pensil, dadu dan pion sebelum memulai.
Dampingi anak anda dalam berkegiatan. Jelaskan hal yang tidak mereka mengerti.
Jangan lupa untuk mencuci tangan.
Yuk kita mulai.
Kami mempersiapkan beberapa edisi dalam minggu ini. Bila tanggapan atas lembar petualangan ini positif maka kami akan memperpanjang lembar petualangan ini dengan berbagai cerita. Lebih jauh, anda boleh menyumbangkan ide cerita untuk dikembangkan menjadi lembar petualangan. Saran dan sumbangan ide silakan email ke info@humancapitalg.com.
Lembar petualangan ini dapat membantu mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak, seperti:
Kognitif: Melatih kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan mengikuti instruksi.
Motorik: Melatih koordinasi tangan dan mata, serta keterampilan motorik halus.
Bahasa: Memperkaya kosakata dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi.
Sosial-emosional: Membantu anak belajar berinteraksi dengan orang lain, memahami aturan, dan mengembangkan empati.
Tips praktis untuk orang tua dalam menggunakan lembar petualangan ini, seperti:
Buat suasana yang menyenangkan: Ciptakan suasana yang santai dan menyenangkan saat mengajak anak melakukan aktivitas bersama.
Sesuaikan dengan minat anak: Pilih tema lembar kerja yang sesuai dengan minat anak Anda.
Berikan pujian: Berikan pujian dan dorongan kepada anak saat mereka berhasil menyelesaikan tugas.
Sering Ditanyakan:
Berapa usia anak yang cocok untuk menggunakan lembar petualangan ini? Lembar petualangan ini dirancang untuk anak usia prasekolah hingga 8 tahun. Namun, anak-anak dengan usia di luar rentang tersebut juga bisa mencoba dengan pengawasan orang tua.
Apakah lembar petualangan ini gratis? Ya, semua lembar petualangan ini dapat diunduh secara gratis melalui website HCG.
Bagaimana cara mendapatkan lembar petualangan ini? Anda bisa mengunduh lembar petualangan ini secara langsung melalui tautan yang tersedia di website HCG.
Rekaman di bawah ini adalah kontribusi dari kami dalam situasi menghadapi covid-19 saat ini. Kami ingin memberikan sudut pandang yang berbeda dalam melihat pandemik ini dan masing-masing dari kita akan mendapatkan ketenangan dalam melangkah ke depan.
Saat ini sebagai sebuah bangsa yang maju, generasi Indonesia yang paham teknologi mendapat tempat untuk menunjukkan ke-bisa-annya melalui wabah pandemik covid-19 atau yang lebih dikenal dengan virus korona.
Sudah banyak penyakit menular atau wabah penyakit yang menimpa umat manusia dalam perjalanan sejarahnya. Pada abad pertengahan kita belajar tentang wabah Hitam, yang menghabiskan sebagian penduduk eropa. Lalu awal abad modern, saat usai Perang Dunia 1, kita mengenal wabah Flu Spanyol, karena dimulai dari daerah Spanyol. Juga wabah Kolera yang dimulai dari India, hingga mendunia. Sampai wabah Flu Burung H1N1, SARS, dan yang terbaru covid-19 atau kita kenal dengan corona flu.
Kali ini saya tidak akan membahas tentang covid-19 dari sudut pandang penderita, lockdown ataupun social distancing. Akan tetapi melalui data yang tersedia di Google, dan W H O.
Nanti setelah dengan lengkap melihatnya, silakan teman-teman menyimpulkan untuk diri sendiri. Sudah siap? Yuk baca pelan-pelan data-data ini.
Awalnya informasi yang didapat berupa infografis tentang covid-19 di website ini,
Tidak terlalu menarik, data tersedia dalam bentuk google sheets. Namun dari data tersebut dapat dilihat bahwa.
Penyakit yang paling mematikan adalah Echinococcosis. Penyakit yang disebabkan oleh cacing pita parasit, dengan 62,5% fatality rate. https://id.wikipedia.org/wiki/Ekinokokosis. Sedangkan covid-19 berada di urutan 16.
Penyakit dengan tingkat penularan tertinggi adalah Malaria dengan 17% dan covid-19 di urutan ke-13.
Penyakit dengan tingkat mention perkematian tertinggi adalah SARS, Sindrom Pernapasan Akut Berat, sebuah jenis penyakit pneumonia. Sekitar 10% dari penderita SARS meninggal dunia. Mention perkematian adalah 17.562.500 dan di peringkat ketiga adalah covid-19 dengan mention perkematian sebesar 9.722.147.
Penyakit dengan tingkat mention tertinggi adalah covid-19, dengan 2.490.000.000 millions mention.
Penyakit dengan rata-rata kematian per hari (global) tertinggi adalah Tuberculosis dengan jumlah 3,014 kematian per hari.
Sebetulnya ini satu data dengan yang dalam bentuk google sheets tapi yang ini lebih menarik untuk diulik. Bentuk infografis ini sederhana secara visual hanya berbentuk kuadran saja. Dapat dipilih kuadran-kuadran apa saja yang diinginkan. Pilihan pertama adalah Kuadran Deadliness dan Contagiousness.
Dapat dilihat yang paling deadly adalah Pneumonic Plague (adalah infeksi paru-paru yang parah yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis) dan Rabies (virus yang menyebabkan peradangan otak pada manusia dan mamalia lainnya).
Lalu kuadran atas diganti dengan Fatalities, dan yang muncul tertinggi adalah HIV, TBC, Hepatitis B.
Kuadran ini juga dapat dirubah sesuai dengan bentuk penularan saja. Pilih penularan melalui cairan tubuh, seperti covid-19. Muncul yang tertinggi adalah Hepatitis B dan MRSA setelah itu covid-19.
Tapi saat kuadran atas diganti dengan awareness dan media coverage, maka muncul covid-19 sebagai nama yang tertinggi.
Data yang dtampilkan per tanggal 27 Maret 2020.
Setelah semua data dibaca bersama.
Ya! Harus tetap mengikuti instruksi Pemerintah Indonesia.
Ya! Harus melindungi diri sendiri dan keluarga masing-masing.
Mari tetap tenang, yang WFH, lakukan dengan penuh tanggung jawab.
Yang masuk kerja, kerjakan dengan preventif sesuai instruksi kesehatan. Hati yang tenang menambah daya imun.
Saatnya social media distancing untuk ketenangan jiwa.
Penggunaaan teknologi dengan alasan dan tujuan yang tepat sangat memberikan manfaat kepada organisasi. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi bisnis.
Baru-baru ini, di awal bulan Maret 2020, saya berkesempatan berbicara banyak dengan founder dari Happy5.
Sebelum lebih lanjut saya bercerita, mari kita mulai dengan membahas apa itu Happy5. Menurut pendapat saya, produk dari Happy5 ini sangat sangat sangat meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses task management dan feedback. Silakan mengunjungi website mereka untuk mengetahui lebih banyak.
Pada saat saya ketemu dengan Doni Priliandi, yang adalah founder dari Happy5 ini, saya tidak perlu waktu seharian untuk menerima penjelasan mengenai produk yang memanfaatkan teknologi ini.
Kami awali dengan makan siang. Pada saat makan kami sama sekali belum mulai membicarakan mengenai Happy5. Kami menikmati makan siang kami, sambil silaturahmi. Pembicaraan detail agak kurang pas kalau disampaikan di sini, akan banyak kalimat yang harus disensor. Intinya, saya dan Doni bicara banyak hal, sebagai teman yang sudah lama tidak berjumpa.
Kami sudah sering bertemu, tapi pertemuan yang kali ini berbeda. Saya punya rasa penasaran untuk mengetahui lebih banyak mengenai produk Happy5 yang dimiliki Doni. Karena saat ini banyak perusahaan besar yang sudah menggunakan produknya.
Jadi saya mulai agak memaksa untuk minta dijelaskan lebih banyak. Dan saya yakin Doni sangat tersiksa. Kenapa? Karena saya minta dijelaskan pada saat kami baru selesai makan siang, kenyang dan ngantuk. Tapi kalau tidak memberikan solusi ya bukan Doni namanya. Di perjalanan dari tempat makan siang ke kantornya Doni, saya dijelaskan, sambil kami berdua menguap beberapa kali. Tetap esensi diskusi tidak hilang.
Satu kalimat sebagai kesimpulan penjelasan Doni adalah Culture Transformation Enabler. Happy5 ini adalah infrastruktur yang tepat untuk organisasi bisnis melaksanakan perubahan culture. Bisa mengukur dan menganalisa.
Tiba di Menara Astra. Menuju kantor Happy5.
Tiba di kantor Happy5, tepatnya di WeWork, Menara Astra, kami masih asik ngobrol. Saya menikmati suasana kantor Happy5. Di situ saya bertemu dua orang yang membuat saya terkesan. Mereka adalah CRO (Chief Revenue Officer) dan CTO (Chief Technology Officer). Menariknya, di kantor Doni saya tidak disambut seperti tamu baru, malahan dianggap seperti anggota tim mereka. Budaya yang menurut saya sangat tepat untuk Happy5. Jadi saya banyaaaaaak belajar, iya a nya banyak, saking banyaknya. Saya mendengarkan diskusi CEO yang adalah Doni sendiri, CRO dan CTO yang sangat dinamis, santai dan bikin saya “Ooo meeting bisa juga sepert ini ya?”
Kantor Happy5.
Sudah mau pulang. Masih sempatkan foto lagi.
Waktu saya harus berakhir karena Doni juga harus urus tiket untuk jadwal terbang ke San Fransisco.
Untuk Anda, pembaca, yang tertarik untuk mengenal lebih banyak tentang Happy5. Silakan kunjungi website mereka. Atau hubungi saya, akan saya sambungkan ke mereka.
Saat ini beberapa pengguna Happy5 antara lain adalah BCA, dan salah satu perusahaan rokok multinasional serta masih banyak lainnya.
Terakhir, pas sudah banyak mengerti tentang produk Doni. Di perjalanan pulang dari kantor Doni, saya gowes sambil mikir “Kemana aja aku selama ini? Doni bisa bikin produk yang bersaing di Silicon Valley, sementara saya… ?” Ini bukan curhat, ini pengingat yang bagus.
Happy5 Culture. Digunakan untuk jadi Culture Transformation Enabler. Company social media + Employee recognition + Employee Survey. Cara baru bagi perusahaan untuk berkomunikasi dengan ribuan karyawannya dimana saat ini email, wag, poster kurang efektif dan kurang efisien untuk mass engagement. Happy5 is utilized to share and scale messages, role modeling, examples, of value demonstration. At the same time, companies have access to get real time insights from their employees.
Happy5 Performance. Agile Performance Management Platform. Tidak hanya digunakan untuk performance review cycle saja tetapi bisa untuk menentukan tindakan perbaikan prioritas perusahaan dengan adanya real time visibility dari goal alignment dan progressnya.
Kunjungi website Happy5 untuk mencoba demo gratis.